A. Pekerjaan dan Waktu Luang
1. Mendefinisikan nilai pekerjaan, apa yang
dicari dalam pekerjaan, dan fungsi psikologis dari pekerjaan
A. Nilai pekerjaan adalah nilai dari apa yang kita kerjakan, sangat bergantung kepada cara
berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita
lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah
perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya
sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita
ketika mengerjakan pekerjaan itu.
B. Yang dicari dalam pekerjaan adalah untuk menafkahi keluarga, mencari
pengalaman, mengasah keahlian dan ketrampilan, mencari status untuk mengikat
seseorang pada individu lain serta masyarakat, dan mencari kesenangan dan arti
tersendiri bagi kehidupan seorang individu.
C. Fungsi psikologisnya : Lebih bisa mandiri, lebih kreatif berpikir
logis. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau
mengurangi waktu dan energi yang di habiskan oleh pekerjaan mereka. Kemampuan
karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972).
2.
Menjelaskan fase-fase identitas pekerjaan
Fase-fase dalam pekerjaan adalah orang cenderung mengidentifikasi dengan
apa yang mereka lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang
memperkenalkan dirinya dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya
seorang suster”. Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka
membosankan, pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi
“mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan
pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka,
biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.
3.
Menjelaskan
hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih
pekerjaan yg cocok
1. Kepribadian
Artistik
Karakter : Kreatif, imajinasi yang tak pernah berhenti, suka
mengekspresikan diri, suka bekerja tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang
berkaitan dengan design/warna/kata-kata. Orang artistik merupakan pemecah
masalah yang sangat hebat karena mereka menggabungkan pola pikir intuisi dan
pendekatan rasional.
Pekerjaan yang
cocok : Editor, grafik desainer, guru
drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara,
interior desain.
2. Kepribadian Konvensional
Karakter : Menyukai aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat
waktu, suka bekerja dengan rincian data, tertib, cenderung pendiam dan lebih
hati-hati.
Pekerjaan yang
cocok : Akuntan, petugas asuransi,
penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.
3. Kepribadian
Aktif
Karakter : Gigih, berani, suka berkompetisi, penuh
semangat, pekerja keras, ekstrovet, enerjik, dan progresif.
Pekerjaan yang
cocok : Wiraswasta, direktur program,
manajer.
4. Kepribadian Investigasi
Karakter : Analitis, intelektual, ilmiah, menyukai misteri,
sangat memperhatikan detail, lebih suka bekerja secara individu, menggunakan
logika.
Pekerjaan yang
cocok : Analisis sistem komputer,
programmer, dosen, profesor, statistik, dokter.
5. Kepribadian Realistis
Karakter : Realistis, praktis, simpel, bekerja di luar
ruangan, berorientasi pada masalah dan solusinya, suka bekerja dengan objek
yang kongkrit, pekerjaan yang menggunakan alat bantu atau mesin.
Pekerjaan yang
cocok : Tukang listrik, dokter gigi,
insinyur.
6. Kepribadian Sosial
Karakter : Suka membantu orang lain, dapat berkomunikasi
dengan baik, bekerja dalam tim, sabar, murah hati, memiliki empati, memusatkan
diri dengan interaksi manusia, suka berbicara.
Pekerjaan yang
cocok : Psikolog, guru, mediator,
perawat, entertainer, selebriti.
4.
Menjelaskan tentang kepuasaan kerja dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
4.1 Newstrom : mengemukakan bahwa “job
satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their
work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang
dialami (pegawai) dalam bekerja.
4.2 Dawis dan Lofquist (1984) mendefinisikan
penyesuaian bekerja sebagai “proses berkelanjutan dan dinamis di mana seorang
pekerja berusaha untuk mencapai dan mempertahankan korespondensi dengan
lingkungan kerja”.
5. Menjelaskan
bagaimana menggunakan waktu luang dengan positif
Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh
manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A. Edison
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak cara
atau kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti berolahraga,
membaca buku, menghabiskan waktu bersama dengan keluarga atau orang yang
terkasih. Manfaatkanlah waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat dan berguna.
B.
Self-directed Changes
1. Melakukan
perubahan pribadi melalui tahapan :
a. Bagaimana
cara meningkatkan kontrol diri
Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap
manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi
yang dimiliki setiap manusia. Itu dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam
struktur kognitif yang dihasilkan oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri
atau perubahan kebutuhan juga adanya motivasi internal serta belajar yang
efektif.
b. Bagaimana cara menetapkan suatu tujuan
Dimaksudkan untuk menjaga individu agar tetap tertuju
pada proses pembelajaran, dalam arti dapat mengetahui dan mampu secara mandiri
menetapkan mengenai apa yang ingin dipelajari dalam mencapai kesehatan mental,
serta tahu akan kemana tujuan hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan
mampu berpartisipasi di masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
c. Bagaimana
menyusun konsekuensi yang efektif
Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan
perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala
sesuatu aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi
stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional, dan kognitif
dalam mencapai kematangan mental.
d. Bagaimana menerapkan
perencana intervensi
Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih
baik. Dalam arti pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara-cara
berperilaku secara individual. Dalam arti kita harus lebih memahami cara
berperilaku pada kegiatan proses pembentukan watak dan pembelajaran secara
terencana.
e. Apa saja yang
dilakukan dalam tahap evaluasi
Evaluasi adalah
proses penilaian. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan
efektifitas strategi yang
digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan
digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.
Dalam mengadakan sebuah
proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan
evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi
diadakan, mengapa perlu
diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan
evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang
ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan
pengambilan keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan
periklanan. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari
kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik
dari berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan
secara general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain,
perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya
yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang
hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak
membuang waktu.
Secara garis besar, proses
evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, posttest
merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan
sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.
Sumber :
R. Tickle,
Naomi. 2012. Cara Cepat Membaca Wajah. Jakarta : Ufuk Press
SAP Kesehatan Mental 2012.
SAP Kesehatan Mental 2012.