Nama : Hikmah Kurniasih
Kelas :
3PA10
A.Pengorganisasian struktur manajemen
1. Pengertian struktur organisasi
Organisasi adalah sarana untuk mencapai suatu tujuan perusahaan
melalui pelaksanaan fungsi manajemen yang dilakukan seseorang dengan organisasi
yang bersangkutan.
2. Pengorganisasian sebagai fungsi dari
manajemen meliputi :
adalah organisasi yang terbentuk
secara sadar dan terdapat sistem tugas,hubungan wewenang tanggung jawab yang
disepakati bersama antara manajer dan pegawainya.
·
organisasi informal
adalah organisasi yang terbentuk
secara tidak sadar dan keberadaannya selalu mengikuti organisasi
formal,keberadaannya juga terjadi karena adanya komunikasi antar sesama
pegawai.
3. Cantumkan contoh struktur organisasi dari
sebuah perusahaan
4. Manfaat struktur fungsional dan
struktur divisional
Struktur funsional,
yaitu
struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama
dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi
beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai
dengan keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas
pada bisnis saja. Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik
untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.
ΓΌ Manfaat dari struktur organisasi fungsional:
- Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian
- Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
- Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
- Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
- Hapus jalur karir dalam fungsi
Struktur divisional, yaitu stuktur organisasi yang
dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama, kelompok
orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama
di suatu wilayah geografis.
Secara umum dalam struktur
organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang
terkait dengan struktur fungsional.
ΓΌ Manfaat struktur divisi:
- Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan
- Peningkatan koordinasi
- Poin tanggung jawabnya jelas
- Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
- Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.
5. Kerugian dari struktur fungsional dan
struktur divisional
ΓΌ Kerugian organisasi fungsional adalah:
- Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya mendahulukan rutinitas tugas
- Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
- Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
- Menumbuhkan perspektif fungsional yang
- Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
- Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
- Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
ΓΌ kerugian struktur divisional adalah:
- Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi
- Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
Penekanannya
hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.
B.
Actuating dalam manajemen
1. Pengertian
actuating dalam manajemen
Pengarahan
merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektit serta efisien
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini
bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut
berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, “Actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha menggerakkan
seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program
kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan bena
2.Pentingnya actuating
dalam manajemen
Fungsi
actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang
ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
3.Prinsip actuating dalam
manajemen
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam
manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu
sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang berbeda-beda, memiliki pandangan
serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan
oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
a.
Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan
pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap
usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari
factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan
serta kemampuan bawahan.
b.
Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang
bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan
tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar dan
kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan
kepentingan perusahaan.
Semua
ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk
memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi
apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c.
Prinsip kesatuan komando
Prinsip
kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung
jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan
segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka
pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar
tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
4. Jelaskan Pentingnya mencapai actuating
managerial yang erfektif
Dalam memimpin ada
kegiatan direction (perintah) dan
motivasi. Perintah adalah petunjuk atau penjelasan kerja, serta
pertimbangan dan bimbingan, terdapat para pelaku organisasi yang terlibat, baik
secara struktural maupun fungsional, agar pelaksanaan tugas dapat berjalan
dengan lancar. Dalam pelaksanaannya direction (perintah)
seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling. Jika perintah
yang disampaikan pemimpin sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staff, maka
staff pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan
kegiatan organisasi. Sedangkan motivasi dapat dilakukan dengan cara mejadikan
staff sebagai rekan kerja, serta memberikan reward (penghargaan)
apabila staff bekerja secara baik.
ΓΌ Ada beberapa petunjuk untuk mencapai
motivasi yang efisien, dalam bidang management, diantaranya:
·
Usaha agar
orang-orang merasa dirinya penting
- Usahakanlah untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu.
- Usahakan agar saudara menjadi pendengar yang baik.
- Hindarkan timbulnya perdebatan-perdebatan.
- Hormatilah perasaan orang lain.
- Gunakanlah pertanyaan/percakapan untuk mengajak orang-orang bekerja keras.
- Janganlah berusaha untuk mendominir.
- Ingatlah bahwa kebanyakan orang-orang adalah tamak.
- Praktekanlah management partisipatif
- Berikanlah perintah-perintah jelas dan lengkap.
- Gunakanlah instruksi-instruksi
- Selenggarakan pengawasan (supervisi) yang efektif.
SUMBER :
Jones, Gareth R. Organizational
Theory : Text and Cases, Addison
Wesley, 1995
Stoner, James A.F., et
al., Management, 6th
Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995
Mulyono. 2008. Manajemen
Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.