Pada
awal tahun 1940-an, seorang psikiater asal Chicago, W.S. McCulloch, serta
mahasiswanya, W. Pitts. Mereka menuliskan sesuatu, dalam tulisannya itu mereka mengenalkan
sebuah konsep yang sangat berpengaruh bagi para ilmuwan-ilmuwan komputer
termasuk Von Neuman. Berdasarkan konsep tersebut pikiran adalah hasil kerja
otak. Tidak lama setelah tulisan McCulloch dan Pitts, Von Neuman mengembangkan
suatu rancangan komputer yang paling bermanfaat, ia menyatakan bahwa tidaklah
sulit untuk membuat rancangan komputer yang dapat meniru kinerja otak manusia,
tidak hanya dari fungsinya tetapi juga strukturnya. Mengikuti jejak Von Neuman,
F. Rosenblatt juga tertarik untuk membuat suatu rancangan komputer yang dapat
meniru fungsi dan struktur kinerja otak manusia. Tujuannya membuat rancangan
ini adalah untuk menciptakan sebuah komputer yang dapat mengenali suatu bentuk.
Hasil rancangannya ini berjalan dengan sukses. Rosenblatt memiliki mesin yang
terdiri dari 3 level tingkatan. Masing-masing level memiliki fungsi yang
berbeda-berbeda, yang dapat memancing sensor, asosiasi, dan pola motorik
manusia. Mesin-mesin Rosenblatt mampu memproses secara sederhana
stimuli-stimuli pada jarak dekat dan menanggapinya dengan sederhana pula. Pada
saat ini kebanyakan topik berhubungan dengan masalah arsitektur komputer dan
otak. Bagaimanapun juga komputer tidak dapat menampilkan fungsi seperti
manusia. Komputer biasanya hanya memproses informasi secara tersusun, sedangkan
otak memproses informasi dengan cara paralel. Para ilmuwan AI sudah mulai
mencari pemecahan masalah dari perbedaan antara arsitektur otak dan komputer
untuk memecahkan masalah perbedaan tadi, salah satu ilmuwan tersebut adalah W.
Daniel Hillis.
Otak sebagai mesin berpikir.
Beberapa program komputer mampu bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia.
Komputer mampu memecahkan beberapa masalah yang sering dihadapi manusia,
seperti persoalan matematika yang sangat rumit, komputer dapat menyelesaikannya
dengan lebih cepat dan akurat daripada manusia. Tetapi di sisi lain banyak
orang-orang yang fanatik dengan AI, orang-orang tersebut menganggap AI sebagai
konsep intelektual yang korup dan pemuja yang materialistis. Mereka menganggap
bahwa pikiran manusia adalah murni dari proses manusia itu sendiri dan bukan
dari program-program AI. Seorang filsuf dari Universitas California di Barkeley
yaitu John Searle (1980), dia menggambarkan 2 jenis AI. Pertama, AI lemah yang
biasa digunakan sebagai alat untuk investigasi kognisi manusia. Kedua, AI kuat
yang dimana komputer telah diprogram menjadi lebih baik. Alan Turing, seorang
ahli matematika berkebangsaan inggris, telah menyusun suatu tes yang melibatkan
komunikasi antar manusia dengan makhluk pengguna bahasa, dimana tes tersebut
merupakan sebuah penipuan yang tersembunyi yang memberikan para ahli AI suatu
hal yang konkrit untuk dikerjakan. Bagi AI dan para ilmuwan bahasa, point
terpenting dari tes Turing ini adalah untuk membuat suatu komputer dapat
membuat kita menganggapnya seperti manusia dimana komputer harus mengerti dan
meniru secara efektif sebagai bentuk penting dari kognisi.
Para ilmuwan AI sangat antusias dalam menanggapi
tantangan yang ada dalam tes Turing dan menuliskan program yang akan dirancang
untuk menanggapi permintaan bahasa yang tidak bisa dipisahkan dari respon
manusia. Joseph Weizenbaum (1996) telah membuat suatu program komputer bernama
ELLIZA. ELLIZA merupakan salah satu program komputer pertama yang dapat
berkomunikasi. Dalam hal ini, ELLIZA diibaratkan sebagai seorang psikiater yang
akan mambantu pasiennya. Tetapi dalam percakapan tersebut ELLIZA kurang
memiliki pengertian terhadap pasiennya. Setelah adanya program komputer bernama
ELLIZA. Colby, Hilf, Weber, dan Kraemer (1972) membuat suatu program komputer
dimana program ini diibaratkan sebagai pasien paraniod. Program ini dikenal
dengan nama PARRY. Dalam hal ini, PARRY akan di wawancarai oleh sekelompok
psikiater untuk mengetahui sejauh mana kemampuan antara respon simulasi
komputer dan respon manusia. Setelah adanya ELIIZA dan PARRY, ada lagi program
komputer lain yang memiliki jenis yang cukup berbeda yaitu NETTalk. Program ini
dikembangkan oleh Sejnowski. Dalam hal ini, setiap NETTalk membaca dan
memperhatikan setiap tulisan satu demi satu untuk melihat bagaimana perbandingan
antara lafal yang pertama dengan lafal yang sudah disediakan manusia benar atau
tidak.
Kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki setiap
orang berbeda-beda. Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang
ahli dalam bidang tertentu. Sistem yang berkinerja seperti seorang ahli disebut
dengan expert system (sistem pakar).
Sistem pakar telah dirancang untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang,
seperti bidang kedokteran, hukum, dll. Atau bahkan memecahkan beberapa kasus
yang sulit untuk dipecahkan oleh manusia. Sistem ini dapat membuat diagnosis
yang akurat dan masuk akal layaknya seorang dokter. Ada sebuah program yang
disebut Puff, dimana sistem ini dirancang untuk mendiagnosa kelainan paru-paru,
seperti kanker paru-paru. Sistem ini lebih dikenal dalam bidang industri,
militer, dan eksplorasi luar angkasa.
Contoh
kasus :
Ketika kita ingin menghubungi
seseorang melalui ponsel, kita hanya memanggil nama kontak yang akan kita
hubungi, secara otomatis program komputer langsung menampilkan nomor kontak
yang akan kita hubungi.
Sumber
:
Solso, L. R., Maclin, H. O. &
Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar