Informasi adalah suatu data yang telah diolah atau
diatur atau diproses kedalam bentuk yang berguna dan berarti bagi penerimanya,
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di masa sekarang maupun
masa depan. Sistem adalah suatu komponen yang saling berintegrasi satu sama lain dan
saling berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dan mencapai tujuan
bersama. Dengan demikian pengertian informasi dapat
berinteraksi dengan sistem, dengan cara informasi yang masuk diolah menjadi data
yang akurat sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat dan menghasilkan suatu
sistem yang baik.
Sistem Informasi adalah sekumpulan prosedur yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi
pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan sistem tersebut.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia.
Jadi, sistem informasi psikologi adalah suatu prosedur yang
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan perilaku manusia itu sendiri sebagai pengguna
sistem informasi tersebut.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi mengacu
kepada penggunaan-penggunaan software yang berkaitan dengan psikologi.
Penggunaan sistem informasi dalam psikologi banyak digunakan oleh HRD untuk
melakukan berbagai macam pengetesan psikologi dan skoring hasil tes, seperti
tes intelegensi, tes kepribadian, tes minat dan bakat, dan sebagainya, yang
nantinya hasil tes tersebut akan di input kedalam komputer. Penggunaan sistem
informasi dalam psikologi pun juga memudahkan para Psikolog untuk tetap
melakukan konseling dengan menggunakan media online, dimana Psikolog melakukan
konseling tanpa harus bertemu langsung dengan klien.
Contoh Kasus :
Saya pernah
mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah sosial media, dimana
disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai
jawabannya. Setelah saya ikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut
merupakan salah satu dari test proyektif yaitu HTP (house tree person) yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah
dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban
paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut.
Tidak terlalu valid dan reliabilitas mungkin, tetapi ini merupakan salah satu
contoh bahwa test psikologi tidak seseram yang banyak orang bayangkan dan test psikologi
mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau
komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.
Analisis :
Berdasarkan
contoh kasus diatas, dengan adanya sistem informasi atau media komputer saat
ini banyak sekali beberapa tes psikologi yang dapat diakses melalui komputer,
salah satunya seperti contoh kasus diatas yaitu HTP (house tree person). Meskipun nantinya hasil
test tersebut belum tentu tepat dan belum tentu dapat dijadikan tolak ukur
psikologis kita sehari-hari. Namun, dengan menggunakan test tersebut melalui
media komputer kita sudah dapat melakukan skoring test, serta melakukan penginputan
data dan pemrosesan data yang berkaitan dengan perilaku-perilaku manusia, sehingga
mendapatkan hasil dari test psikologi tersebut.
Sumber
:
Mardi. (2011). Sistem informasi
akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Basuki, H. (2008). Psikologi
umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar